Deprecated: Function get_magic_quotes_gpc() is deprecated in /mnt/data/www/pasca.unisba.ac.id/elibrary/sysconfig.inc.php on line 35
KONFLIK DAN KEKERASAN KOLEKTIF SUATU PENDEKATAN KRIMINOLOGIS TENTANG PERKELAHIAN ANTAR NAGARI AIR BANGIS DENGAN NAGARI UJUNG GADING DI PASAMAN SUMATERA BARAT
Detail Cantuman Kembali

XML

KONFLIK DAN KEKERASAN KOLEKTIF SUATU PENDEKATAN KRIMINOLOGIS TENTANG PERKELAHIAN ANTAR NAGARI AIR BANGIS DENGAN NAGARI UJUNG GADING DI PASAMAN SUMATERA BARAT


Dalam sejarah perjalanan relasi antar etnik dibelahan bumi ini selalu diwarnai dengan konflik antar kelompok itu sendiri. Penelitian ini mengangkat masalah konflik dan kekerasan yang terjadi antar Nagari di Pasaman, Sumatra Barat, dengan meninjau aspek kekerasan yang dilakukan secara kolektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap isu-isu yang melatar belakangi terjadinya konflik antar Nagari. Disamping itu peneliti juga bertujuan untuk memahami fungsi konflik dan kekerasan terhadap kohesivitas internal kelompok. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan studi kasus, data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder dikumpulkan dari hasil wawancara dan observasi, sedangka data sekunder diperoleh dari berbagai dokumen mengenai kasus konflik yang terdapat di Polres dan Pengadilan Negeri Simpang Empat. Hasil penelitian mengungkapkan dua kasus konflik yang terdiri dari konflik yang bersifat brutal dan konflik yang bersifat manifest. rn Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ternyata konflik dan kekerasan antar Nagari yang terjadi di Pasman, Sumatra Barat berfungsi pada hubungan internal kelompok yang ditunjuk oleh keeratan/kohesifitas hubungan anggota-anggota didalam kelompok. Namun demikian, terdapat satu kasus konflik kekerasa sosial dimana tidak mencapai kebrutalan/kekerasan tetapi kelompok yang berkonflik secara internal menunjukan kohesifitas. Hasil penelitian lain adalah terdapat bahwa ternyata isu yang melatar belakangi konflik mendorong terjadinya konflik dan kekerasan sosial. Isu-isu yang terungkap dari dua kasus konflik yang diteliti menggambarkan bahwa isu realistik mendorong terjadinya konflik kekerasan karena sulitnya mencapai konsensus/kesepakatan dalam meraih sasaran yang bersifat “Absrak”. rn Sedangkan konflik dan kekerasan yang berangkat dari isu realistik kurang berpotensi dalam menciptakan konflik dan kekerasan. isu-isu yang diungkapkan aktor-aktor selalu berbeda. Pandangan yang berbeda mengenai isu-isu mengenai konflik pada umumnya disebabkan oleh perbedaan posisi dan peran dalam hubungan sosial di dalam masyarakat. Konflik yang berujung pada kekerasan ini mengakibatkan “efek” positif bagi kedua kelompok, yaitu semakin eratnya hubungan antar anggota-anggota kelompok (kohesiv) yang ditujukan oleh sentralisasi struktur pengampu kebijakan, solidaritas/kekompkan anggota-anggota kelompok serta meningkatnya kontrol sosial didalam masing-masing kelompok. Konflik batas wilayah yang dapat memicu terjadinya konflik yang berujung kebrutalan masing-masing kelompok, yang dapat menimbulkan kerugian materil dan korban nyawa, dimana konflik dan kekerasan batas wilayah membawa efek negatif dalam perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fakta mengenai “bekerjanya teori fungsi konflik dan kekerasan dalam meningkatkan kohesivitas antar kedua Nagari serta kaitan antar isu-isu konflik kekerasan sosial namun ternyata, ditemukan pula fakta bahwa kohesivitas internal kelompok dapat pula terbentuk walaupun konflik dan kekerasan tidak mencapi kebrutalan. “kecil”. Kata kunci : Konflik/,Kolektif, Kriminologis,Nagarai/.Metode Empiris.rnrn
Disertasi
R 340.9 ALF k
340.9
Buku Teks
Indonesia
Universitas Islam Bandung
2014
Bandung
viii,295 hlm.; 21 x 29,5 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...