Deprecated: Function get_magic_quotes_gpc() is deprecated in /mnt/data/www/pasca.unisba.ac.id/elibrary/sysconfig.inc.php on line 35
PENGGUNAAN METODE PHONICS DALAM KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL
Detail Cantuman Kembali

XML

PENGGUNAAN METODE PHONICS DALAM KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis: 1.Spesifikasi Isi dan Tujuan Instruksional yang digunakan guru dan murid, 2. Penaksiran Perilaku Mula (Assessment of entering Behaviour), 3. Penetapan Strategi Instruksional, 4. Organisasi Satuan-Satuan Instruksional, 5. Umpan Balik yang diperoleh guru dan murid, dan 6. Kajian Teori Interaksi Simbolik dan Komunikasi Instruksional dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan Metode Phonics.rnMetode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitiannya. (Mulyana, 2008:5).rnDi dalam studi kasus terdapat dua desain studi kasus, yaitu desain kasus tunggal (single case) dan desain multi kasus (multiple-case) seperti yang dijelaskan Robert K. Yin berikut ini:rn“Single case digunakan jika kasus tersebut merupakan kasus penting dalam menguji suatu teori yang telah disusun dengan baik, kasus tersebut menyajikan suatu kasus yang ekstrem atau unik, kasus di mana peneliti mempunyai kesempatan untuk mengamati serta menganalisis suatu fenomena yang tak mengizinkan penelitian ilmiah.Sedangkan multiple-case memungkinkan dilakukannya perbandingan di antara beberapa kasus (Yin, 2012:47-51).rnBerdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa: (1) Berdasarkan hasil penelitian di Leza Leza English Course, bahwa pelaksanaan komunikasi instruksional dalam pembelajaran Bahasa Inggris terdapat guru bidang bahasa Inggris yang melakukan berbagai persiapan., diantaranya adalah: pertama membuat rencana persiapan mengajar. Kedua mempersiapkan alat-alat pelajaran atau media (peraga, alat tulis, white board, video, worksheet dan lain-lain). Ketiga mempersiapkan bahan materi yang diambil dari berbagai Leza Leza Text Book, Exercise Book dan Blending Table. Pada tahap keempat ini guru menyajikan materi pelajaran yang disusun lengkap dengan persiapan model dan metode mengajar yang dianggap efektif. Kelima adalah guru melakukan evaluasi dan tindak lanjut, guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang berlangsung pada tahap instruksional yang bertujuan untuk mengetahui taraf penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan; (2) Mood atau suasana jiwa atau hati murid sangat mempengaruhi dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris. Dan tidak semua anak yang belajar Bahasa Inggris di Leza Leza English Course tidak mempunyai pengalaman sama sekali mengenai Bahasa Inggris, beberapa diantaranya sudah bisa berbicara menggunakan Bahasa Inggris, karena mereka sebelumnya mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di lembaga pendidikan yang berbasis internasional, hanya saja, mereka terkadang lemah dalam hal menulis dan membaca; (3) Strategi intsruksional yang digunakan guru dalam mengajarkan Bahasa Inggris melalui berbagai metode yaitu Metode Bercerita, Metode Tanya Jawab, Metode Bernyanyi, Metode Bermain, Metode Bercakap-cakap; (4) Satuan-satuan instruksional yang digunakan guru, yaitu: Blending Tables,Text Book,Exercise Book, Reading Book (5) Umpan balik yang diperoleh guru dan murid dari Komunikasi Instruksional menggunakan Metode Phonics diantaranya: a. Pembelajaran Bahasa Inggris di sini lebih mempermudah pemahaman anak dalam belajar Bahasa Inggris, b. Anak jadi lebih paham bagaimana cara membaca dalam Inggris, juga dalam hal percakapan Bahasa Inggris mengalami kemajuan, dan c. Metodenya bagus mendukung anak untuk jadi paham atau ngerti. Apalagi di setiap pertemuan instruksi instruksi yang dikasih ke anak sudah jelas. (6) Interaksionisme simbolik merupakan teori dengan kajian utamanya individu. Teori ini membahas tentang interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol yang digunakan adalah simbol signifikan seperti bahasa. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut akan menghasilkan suatu makna yang akhirnya bisa dimengerti orang lain. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi mengemukakan hasil pemikirannya dan dapat mengekspresikan perasaannya. Dengan bahasa orang dapat membuka cakrawala berfikir dan mengembangakan wawasannya. Anak-anak belajar bahasa melalui interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan rumah,sekolah, atau masyarakat. Di sekolah anak belajar bahasa melalui interaksi dengan guru, teman sebaya dan orang dewasa lainnya.rnrnrnrnrnKata Kunci: Komunikasi Intruksional, Metode Phonics, Teori Interaksi Simbolikrn
Tesis
621.382 REN p
621.382
(Studi Kasus tentang Anak Taman Kanak Kanak dalam Belajar Bahasa Inggris di Leza Leza English Course)
Buku Teks
Indonesia
Universitas Islam Bandung
2014
Bandung
xv, 120 hlm,; 21x29.5 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...