Detail Cantuman Kembali
MAKNA KOMUNIKASI TERAPEUTIK BAGI PERAWAT DAN PASIEN rnDALAM PERSPEKTIF ISLAM
- Bagikan:
Dewasa ini perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks yang ditandai dengan munculnya komunikasi kesehatan. Disiplin baru ini lebih dikenal dengan istilah komunikasi terapeutik. Kemampuan melakukan komunikasi terapeutik bagi perawat dianggap penting, hal ini terlihat dari kemampuan komunikasi terapeutik yang dijadikan standar kompetensi bagi perawat. Fokus dalam kajian ini adalah hubungan timbal balik antara tingkah laku manusia. Hubungan antar pribadi yang baik akan menghasilkan komunikasi terapeutik yang efektif, dimana pasien dengan perawat saling berinteraksi untuk memperbaiki derajat kesehatan pasien melalui perubahan tingkah laku yang sehat.rnPenelitian yang bertujuan untuk mengungkap makna komunikasi terapeutik bagi perawat dan pasien dalam perspektif islam ini, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ditentukan dengan cara purposive yang terdiri dari enam orang perawat dan empat orang pasien di Instalasi Hemodialisa RS Al Islam. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi, hingga diperoleh data berupa pernyataan-pernyataan dan perilaku yang tampak. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisa dalam konteks makna komunikasi terapeutik bagi perawat dan pasien dalam perspektif islam. rnHasil yang diperoleh berupa profil sepuluh orang key informant beserta peryantaan-pernyataan dan pengamatan terhadap perilaku mereka yang kemudian dibuat kategorisasi berdasarkan kemiripan atas jawaban mereka. Model makna komunikasi terapeutik bagi perawat dan pasien dalam perspektif islam ini terlihat dari motif dan pemaknaan, sentuhan religi dalam aktivitas komunikasi terapeutik serta pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing key informant.rnPemaknaan subyektif key informant terkait konsep komunikasi terapeutik akan mempengaruhi pembentukan motif dalam melakukan komunikasi terapeutik perspektif islam. Konstruksi kategori makna bagi perawat dikategorikan menjadi makna isme dan ukhuwah, sedangkan makna bagi pasien dikategorikan menjadi makna pengenalan dan ibadah. Kategori motif bagi perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik ini dikategorikan menjadi motif solusi dan keluarga, sedangkan motif bagi pasien dikategorikan menjadi motif kebutuhan akan informasi dan motif kebutuhan akan perhatian. Sentuhan religi dalam aktivitas komunikasi terapeutik perspektif islam bagi perawat dikategorikan ke dalam sentuhan religi sosial dan sentuhan religi spiritual, sedangkan bagi pasien dikategorikan ke dalam sentuhan religi diwongke dan sang khalik. Pengalaman key informant perawat dikategorikan kedalam konstruk pengalaman biopsycospiritual dan professional, sedangkan pengalaman key informant pasien dikategorikan ke dalam pengalaman rasa dan pengetahuan. rn rnrnKata Kunci : Makna, Komunikasi Terapeutik, Perawat, Pasien, Perspektif Islamrn
Tesis
302.2 NOV m
302.2
Buku Teks
Indonesia
Universitas Islam Bandung
2014
Bandung
xv, 248 hlm,; 21x29.5 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...
