Deprecated: Function get_magic_quotes_gpc() is deprecated in /mnt/data/www/pasca.unisba.ac.id/elibrary/sysconfig.inc.php on line 35
Peran pengasuh Taman penitipan anak dalam mengatasi hambatan komunikasi
Detail Cantuman Kembali

XML

Peran pengasuh Taman penitipan anak dalam mengatasi hambatan komunikasi


Peran Pengasuh Taman Penitipan Anak Dalam Komunikasi Empati dan Positif Mengatasi Hambatan Komunikasi Anak(Studi Deskripsi dengan Data Kualitatif pada Taman Penitipan Anak Harapan Bunda Kantor Dinas Sosial, Cibabat, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat).rnOleh : Hj. Lilik SulastrirnPenelitian ini mengkaji masalah yang berkenaan dengan Peran Pengasuh Taman Penitipan Anak Dalam Komunikasi Empati dan Positif Mengatasi Hambatan Komunikasi Anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hambatan yang dialami oleh pengasuh ketika melakukan proses komunikasi agar anak asuh dalam mengembangkan komunikasi tidak mengalami hambatan komunikasi. Untuk mengatasi hambatan pengasuh Taman Penitipan Anak dalam mengatasi hambatan komunikasi. Cara pengasuh melakukan pola asuh dan peran orang tua dalam mengatasi hambatan komunikasi. Yang disampaikan dengan cara komunikasi verbal (komunikasi dengan berbahasa) maupun komunikasi nonverbal (isyarat) yang menggunakan, pernyataan diri, gerakan tubuh dan paralinguistik anak.rnPenelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data kualitatif. Metode penelitian deskriptif dilaksanakan dengan mendeskripsikan dan menganalisis data yang didapat melalui deskriptif anak-anak dan pengasuh kemudian dianalisis. Adapun teknik dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran angket dan wawancara.rnDari dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengasuh dalam mengatasi hambatan komunikasi menggunakan pola-pola komunikasi dari pendapat yang dikemukakan Muhammad User Usman (Djamarah, 2005: 13-14) yaitu: (a) Pola guru – anak didik (Komunikasi sebagai aksi / satu arah), (b) Pola guru – anak didik – guru (Ada balikan (feedback)) bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa (komunikasi sebagai interaksi), (c) pola guru – anak didik – anak didik (ada balikan bagi guru), anak didik saling belajar satu sama lain, (d) Pola guru – anak didik – guru – anak didik – anak didik (interaksi optimal antara guru dan anak didik/komunikasi sebagai transaksi, multi arah), (e) Pola melingkar (Setiap anak didik mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap anak didik belum mendapat giliran). Adapun cara melakukan menggunakan Pola Asuh Tipe Orang Tua yang Demokratis Asertif, dan Tugas Belajar Berbicara Pada Awal Masa Kanak-Kanak (B. Hurlock, 1980: 112-113).
Tesis
302.2 SUL p
302.2
Buku Teks
Indonesia
Libraries Unlimited
2012
Bandung
viii, 164 hlm,; 21x29.5 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...