Detail Cantuman Kembali
Hubungan antara media literacy dengan sikap kritis kelompok majelis tak'lim wanita terhadap tayangan televisi
- Bagikan:
ABSTRAKrnrnKehadiran televisi yang belum tentu bernilai edukatif merupakan produkrnteknelogi canggih yang tidak terpisahkan dari kehidupan setiap individu. Televisirnmemang berwajah dua, satu sisi positif dan sisi lainnya bisa berwajah menyeramkan atau negatif. Untuk mengendalikan pengaruh negatif dari media khususnya televisi ini diperlukan pembekalan diri tentang media literacy. Pemahaman media literacy yang diperoleh sejak usia dini diperkirakan dapat mengendalikan pengaruh negatif dari media tersebut. Oleh sebab itu media literacy sebaiknya diperkenalkan sejak usia dini melalui proses pembelajaran di lingkungan keluarga dan memperoleh kesinambungan dari lingkungan luar keluarga seperti kelompok sosial informal.rnPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis (l)rnhubungan antara media literacy terhadap sikap kritis anggota majlis taklim wanitarn(2) hubungan antara Nara Sumber sosialisasi Media Literacy terhadap sikap kritisrnanggota majlis taklim wanita; (3) hubungan antara isi pesan sosialisasi Media Literacy terhadap sikap kritis anggota kelompok majlis taklim wanita; (4) hubungan antara media pembelajaran dalam sosialisasi Media Literacy terhadap sikap kritis anggota kelompok majlis taklim wanita.rnMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metodernkorelasional (corelational), yaitu metode penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner, observasi dan dokumentasi.rnSedangkan analisis data yang digunakan berupa deskriptif dan korelasi productrnmoment.rnBerdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa (1) Media literacy mempunyairnhubungan positif dan signifikan dengan sikap kritis terhadap tayangan televisi. Artinya semakin sering masyarakat mengikuti media literacy maka akan memberikan dampak yang positif terhadap sikap kritis tayangan televisi; (2) Narasumber mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan sikap kritis terhadap tayangan televisi. Artinya ada sebagian dari indikator sikap kritis yangrnbelum ibu rumah tangga mampu lakukan baik mengakses, menilai maupun mengambil keputusan; (3) Isi pesan mempunyai hubungan positif namun tidak signifikan dengan sikap kritis terhadap tayangan televisi. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya dapat membentuk sikap kritis pada suatu tayangan televisi; (4) Media pembelajaran mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan sikap kritis terhadap tayangan televisi. Media dibutuhkan dalam proses pembelajaran untuk menghidari terjadinya salah tangkap dalam penyampaian maksud dari narasumber.rnrnKata Kunci: Media Literacy, Sikap Kritisrn
Tesis
381 HEN h
381
Buku Teks
Indonesia
Universitas Islam Bandung
2013
Bandung
xiv, 139 hlm,; 21x 29.5 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...