Detail Cantuman Kembali
MAKNA RITUAL ASYURA (STUDI FENOMENOLOGI RITUAL ASYURA DI LINGKUNGAN IKATAN JAMAAH AHLUL BAIT INDONESIA
ABSTRAKrnMakna Ritual Asyura di Lingkungan Ikatan Jamaah Ahlul Bait IndonesiarnBandung; Genik Puji Yuhanda, Tesis Magister dengan Pembimbing Utama Dr. O.rnHasbiansyah, Drs., M.Si dan Dr. Hj. Rini Rinawati, Dra., M.Si sebagairnpembimbing pendamping.rnPenelitian ini mengkaji tentang makna ritual Asyura di lingkungan IkatanrnJamaah Ahlul Bait Indonesia Bandung (IJABI). Komunikasi transendental adalahrnkomunikasi yang berlangsung di dalam diri dengan sesuatu di luar diri yangrnkeberadaannya disadari oleh individu. Dalam komunikasi transendental, sesuaturnyang berada di luar diri manusia itu adalah yang gaib. Sesuatu yang gaib itu bisarnAllah, malaikat, jin, iblis atau para nabi dan wali yang telah meninggal dunia.rnPraktik-praktik ritual Asyura yang dilakukan jamaah IJABI adalah shalawat,rnmendengarkan maqtal dan ziarah Asyura. Ada dua bentuk komunikasirntransendental yang dilakukan jamaah IJABI dengan Allah, Nabi Saw danrnkeluarganya, yakni shalawat dan ziarah Asyura.rnPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai MaknarnRitual Asyura di Lingkungan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia Bandung.rnPenelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi fenomenologi. Studirnfenomenologi digunakan agar peneliti dapat menggali pengalaman para jamaahrndalam memaknai Asyura sebagai ritual yang diselenggarakan setiap tahunnya.rnTeknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, studirnkepustakaan, studi dokumentasi dan wawancara mendalam. Adapun pemilihanrninforman dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan memiliki sifatrnketerbukaan diri terhadap berbagai pemikiran dalam Islam sebagai motif masarnlalu mereka. Motif jamaah IJABI mengikuti Asyura sebagai motif yangrnberorientasi pada masa yang akan datang, yakni karena kewajiban yang harusrndijalani, untuk memperkuat keimanan, dan motif sebagai kecintaan kepadarnkeluarga Nabi Saw. Ritual Asyura dimaknai sebagai pembangkit semangat hidup,rnpengorbanan hidup, dan penegakan ajaran kebenaran. Pengalaman jamaah ketikarnmengikuti ritual Asyura, yakni saat bershalawat merasakan kerinduan, danrnmerasakan kehadiran Nabi Saw dan keluarganya. Saat ziarah Asyura semuarnjamaah merasakan kehadiran Nabi Muhammad Saw dan keluarganya. Adapunrnketika maqtal dibacakan seluruh informan menangis. Implikasi setelah melakukanrnritual Asyura pada jamaah IJABI adalah lebih sabar dalam menghadapi ujianrnhidup, keberanian dalam mengambil sikap, empati terhadap lingkungan sosial,rndan ikhlas terhadap ketentuan Tuhan.rnKata kunci: Ritual, Komunikasi, Transendental, Asyura
Tesis
324.5 YUH m
324.5
Buku Teks
Indonesia
Universitas Islam Bandung
2014
Bandung
LOADING LIST...
LOADING LIST...